Rabu, 02 Desember 2015

Sajak Kehidupan : 'Purnama Ku Merindu'

Purnama, cahayamu masuk melalui celah jendela
Saat itu pula rinduku semakin menjadi-jadi
Redup kemudian semakin terang
Tak perlu ada cahaya lampu sedikitpun
Cukup dengan sinarmu semua dapat terlihat

Tuhan, tolong aku...
Aku merindukan purnama
Jelaskanlah, hati ini nyaman akan hadirnya
Aku seperti tidak pada dunia nyataku
Aku terpesona akan sinarnya

Aku seperti melayang-layang
Masuk ke dunia yang tak seorangpun tau
Khayalku, aku bersama purnama
Dalam dekapan cahayanya
Memelukku dengan mesra

Biarkan sejenak ku jelaskan
Aku merindukanmu purnama
Bukan pula sinarmu, juga dekapanmu
Sudikah kau ada di setiap waktu?
Hadir kapanpun aku mau
Lalu ijinkan aku sejenak memelukmu

Selasa, 17 November 2015

Puisi Tausiyah Cinta


Bagaimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang
Yang entah siapa dan di mana saat ini
Untukmu, yang jauh di sana
Terkadang mata ini iri kepada hati,
Karena kau ada di hatiku namun tidak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti
Mengapa sampai saat ini, masih ingin menunggumu
Meski kau tidak pernah meminta untuk ditunggu dan diharapkan
Hati ini meyakini bahwa kau ada
Meski entah di belahan bumi mana
 Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu di sini, di sisiku.
Maka saat hatiku telah mengenal fitrahnya
Aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintaiNya
Sekali pun kita belum pernah bertemu
Mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama
Tersenyum menatap rembulan yang sama
Di sanalah tatapanmu dan tatapanku bertemu.

Jumat, 23 Oktober 2015

Tausiyah Cinta Lyrics - New Kahfi 'Ost Tausiyah Cinta The Movie'


Di keheningan malammu
Ku bisikkan isi hatiku
Mencoba tuk merayu
Agar kau jadikanku
Kekasih di surgamu
Meski ku tau diriku
Tak layak tuk kau cinta
Namun ajarkanku untuk menjadikanmu
Muwarah terakhirku

Reff :
Dalam tausiyah cinta
Ku mengharap arti cinta sesungguhnya
Tuk temukan makna cinta sejati untuk mencintaimu
Dalam tausiyah cinta
Ku berharap cinta ini abadi
Ku berdo’a pada illahi robbi jagalah hatiku

Meski ku tau dirimu
Tak layak tuk kau cinta
Namun ajarkanku untuk menjadikanmu
Muwarah terakhirku

Back to reff 2 kali

Meski ku tau diriku
Tak layak tuk kau cinta

Ada yang sudah nonton Trailer Tausiyah Cinta The Movie? klik aja link sebelumnya untuk check trailer-nya. Rasanya udah nggak sabar filmnya realease di biokop kesayangan kita.
Ok, next aku bakal share kutipan puisi yang ada di film tausiyah cinta. itu bakal lebih ngena lagi di hati kalian.

Rabu, 21 Oktober 2015

Halaqah Cinta lyrics - Abay Motivasinger

Ribuan malam
Menatap bintang dan harapan
Dan ribuan siang
Menahan terik penantian

Mungkin tuhan ingin
Kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan
Dalam do'a-do'a mendekatkan jarak kita

Reff:
Tuhan pertemukan
Aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang mencintai-Mu
Mencintai Rasul-Mu
di Multazam ku meminta

Ribuan pagi
Menatap terbit matahari
Dan ribuan senja
Menahan gemuruh di dada

Mungkin tuhan ingin
Kita sama-sama tuk mencari
Saling merindukan
Dalam do'a-do'a mendekatkan jarak kita

*back to Reff *

Hingga malaikat pun tersenyum mendo'akan kita
Menguatlah keyakinan dihati
 
*back to Reff *

Tuhan persatukan
Aku dengan kekasih pilihan
Seseorang yang kan menemaniku menuju surga-Mu
Halaqah cinta
Tempat hati bertemu

Halaqah cinta
tempat hati bersatu


Gimana lirik lagunya? ngena di hati banget kan? aku suka banget sama lagu ini. Entah udah berapa ratus kali aku putar. 
Ok, see ya. Salam cantik, Tania.

Allah lagi.. Allah dulu.. Allah terus..



Ibnu Qayyim mengatakan,
"Ketika orang lain bergantung pada dunia, gantunglah dirimu hanya kepada Allah.
Ketika orang lain merasa gembira dengan dunia, jadikanlah dirimu gembira karena Allah.
Ketika orang lain merasa bahagia dengan kekasih-kekasih mereka, jadikanlah dirimu bahagia dengan Allah.
Dan ketika orang lain pergi menghadap raja/pembesar untuk mengais harta dan mencintai mereka, jadikan dirimu benar-benar mencintai Allah."
Sesungguhnya dalam hati ada satu koyakan yang tidak dapat dijahit melainkan bertemu Allah.
Di hati juga ada satu kesunyian yang tidak dapat diobati melainkan bersendirian bersama Allah.
Di hati ada satu kesedihan yang tidak mampu dihapuskan kecuali dengan mengenali Allah.
Di hati ada kegelisahan yang tidak dapat pergi melainkan kita berjalan menuju kepada Allah.
Di hati juga ada gejolak amarah yang hanya dapat dipadamkan dengan redha kepada Allah.

- Ibnu Qayyim rahimahullah –

Allah lagi..
Allah dulu..
Allah terus..

Jumat, 16 Oktober 2015

HIJRAHKU : Climb The Stairs Gradually

Assalamualaikum cantik.

Kali ini aku mau melanjutkan ceritaku yang sebelumnya, namun dengan part yang berbeda. “Climb The Stairs Gradually” artinya adalah menaiki tangga secara bertahap, ya… untuk sampai ke puncak itu kita harus menaiki anak tangganya secara bertahap, bukan langsung berada di puncak. Jadi, melalui sebuah proses yang panjang itulah kita bisa sampai ke puncak kesuksesan.

Aku memang benar-benar berhijab sekarang, tapi kalian tau tidak aku berhijab seperti apa? Aku masih berhijab tapi dada dan pantatku masih kemana-mana, aku masih pake jeans, aku pakai baju di atas pantat, aku masih belum bisa terlepas dari diriku yang sebelumnya. Aku memang tidak melepas hijabku sama sekali, bahkan rasanya saat tidurpun aku ingin menggunakannya. Aku sudah sangat nyaman dengan keadaanku saat ini.

Hari itu aku berangkat KKN, dan lokasinya berada di Lombok Utara. Ketemu teman baru dengan berbagai macam karakter. Dan sebagian besar dari mereka adalah lulusan dari pondok pesantren, rasanya hari itu aku menciut seperti liliput. Aku bisa apa? selama 2 bulan aku banyak belajar dari mereka. Mereka selalu membaca Al-Qur’an usai shalat dan itu aku lakukan, mereka selalu shalat rawatib dan itu aku lakukan, mereka mendengarkan ayat suci Al-Qur’an dari handphone mereka sebelum tidur dan itu aku lakukan, mereka selalu berwudhu’ sebelum tidur dan itu juga aku lakukan.

Astagfirullah, selama ini apa sih yang aku lakukan? Aku melakukan sesuatu yang hampir semuanya bukan untuk mencari ridhoNya, aku termakan oleh keindahan dunia ini. Aku bersyukur kepadaNya karena di pertemukan dengan mereka. Mereka bahkan menggunakan rok double ketika mereka merasa itu terlalu tipis. Semenjak KKN yang aku lalui bersama mereka, aku menaiki satu anak tangga itu lagi. Aku belajar melepaskan diri dari pakaian yang sekiranya tidak pantas di gunakan seorang muslimah.

Aku mulai menjaga pandangan para lelaki padaku, aku merasa sangat tidak nyaman ketika rok yang aku gunakan terlalu tipis, aku ulurkan jilbabku menutupi dadaku, aku ulurkan juga baju yang panjang ketika aku menggunakan jeans. Aku belajar islam secara langsung dari mereka. Aku tidak bisa tidur jika tidak mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan jika belum berwudhu’. 

Put your trust in Allah, certainly, Allah loves those who put their trust (in Him). #AlQur'an 3:159. Jadi, dalam Al-Qur’an sudah di jelaskan bahwa tarulah kepercayaan kita kepada Allah, tentu saja Allah menyukai hambanya yang menaruh kepercayaan kepadaNya. Aku percaya bahwa kelak aku akan ada di puncak kesuksesan itu, sukses memperbaiki diri menuju ridhoNya. Amin allahumma amin. Percayalah bahwa setiap orang yang dipertemukan dengan kita adalah ketentuan dariNya dan ambillah pelajaran positif sebanyak mungkin dari orang-orang yang anda temukan. 

Part yang selanjutnya akan di kemas lebih menarik lagi  ya,  semoga cerita ini tidak hanya di baca saja namun menjadi inspirasi untuk kita semua, sampai jumpa di part berikutnya.

Salam cantik, Tania.

Minggu, 11 Oktober 2015

HIJRAHKU : I really use hijab

Assalamualaikum cantik.

Masih teringat, kala itu aku di sebuah kos seorang sahabat, sahabatku itu bernama Hasma. Mbak Hasma 3 tahun lebih tua dariku. Entah mengapa sejak dulu rasanya aku ingin memantapkan hatiku untuk menggunakah hijab. Ya, beberapa bulan ini mbak Hasma mantap untuk menggunakan hijab seutuhnya dan aku sambut itu dengan haru. Aku sempat berkata padanya kala itu “Aku belum sanggup, aku masih merasa ucapan dan kelakuanku buruk”. Sudah seminggu aku berada di kosan mbak Hasma dan secara tidak langsung habits baru itu dimulai. Aku mulai terbiasa melihat teman-teman yang berhijab. Kalian tau? Bukan Cuma mbak Hasma yang menggunakan hijab tetapi sahabat-sahabatnya yang lain juga. Rasanya disitu aku seperti orang asing. Merekab bisa berhijab, mengapa aku tidak? Mengapa menunggu sampai siap? mengapa tidak dimulai dari sekarang?

Aku mantapkan hatiku untuk pulang ke rumah, hari itu aku sudah nyaman dengan hijab yang mengulur indah meunutupi mahkotaku (rambutku). Aku merasa lebih percaya diri, aku merasa lebih cantik. Aku tau dalam al qur’an telah di jelaskan “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzab [33]: 59) 

Aku belajar untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahanku sebelumnya, aku ingin memantaskan diriku untuk calon imam yang kelak menjadi pendamping hidupku. Aku pelajari islam sedikit demi sedikit lebih mendalam dan kini aku tau mengapa Allah membawaku ke pulau seribu masjid ini. Aku jalani dengan sepenuh hati segala ketentuanNya. Aku percaya takdir tuhan tidak pernah salah. Hari ini dan detik ini aku sadar dan terharu, karena aku tahu apa alasan ayah menangis tesedu-sedu saat mengetahui aku lulus di Universitas Islam Negeri, beliau ingin aku jadi perempuan muslimah yang baik. Subhanallah, kenapa aku tidak menyadari hal tersebut lebih awal? Aku belajar banyak hal setelah kuliah di Universitas Islam Negeri, aku belajar islam lebih dalam dari sebelumnya.

Tuhan mempertemukan aku dengan orang-orang baik, orang-orang yang sayang kepadaku, orang-orang yang banyak mengajarkan aku arti kehidupan. Meskipun berhijab, aku tetap bisa melakukan aktivitas apapun yang aku inginkan selama hal tersebut tidak melenceng dari ketetapan yang sudah di atur dalam agama Islam. Aku percaya, Allah selalu bersama kita, bersama hamba-hambaNya yang selalu ingat kepadaNya. Ya Rabb, semoga aku istiqomah dengan jalan yang telah aku pilih ini. Bismillah, semoga hijrah ini menjadi berkah.

Ini adalah cerita 2 tahun lalu saat aku pertama kali memantapkan hatiku untuk menggunakan hijab, dan dalam perjalanan hijrah tersebut banyak sekali rintangan yang aku hadapi, susahnya untuk beristiqomah dan lain sebagainya. Untuk cerita selanjutnya masih dengan tema hijrahku, namun dengan part yang berbeda akan saya lanjutkan lagi minggu depan ya readers. Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi buat sahabat-sahabat untuk memulai menggunakan hijab. 

Salam cantik, Tania.

Jumat, 22 Mei 2015

Everything are “HABITS”

Hallo, Assalamualaikum cantik.
“Terispirasi dari sebuah buku karya Felix Y. Siauw”

Ada yang tau tidak habits itu apa? Jika di cari di dalam kamus besar bahasa inggris habits berarti “kebiasaan”. Terlepas dari bagaimana kita saat ini, kita bisa menjadi apapun yang kita inginkan jika kita benar-benar menginginkan hal tersebut. Hanya dengan satu cara yaitu membiasakan sesuatu yang kita namakan habits itu pada kehidupan kita.
Habits… iya, habits. Membuat habits menjadi suatu aktivitas yang automatically dalam kehidupan kita. Automatically maksudnya adalah secara otomatis, jadi setiap habits yang kita lakukan secara otomatis berjalan sesuai dengan waktu dan tempat. Automatically! Sholat… bukankah itu habits yg secara otomatis kita lakukan? ;) 
Lalu bagaimana membentuk sebuah habits baru? Seperti yang di tulis sebelumnya bahwa kita bisa menjadi apapun! Ingat? apapun! Kuncinya ada dua, yaitu practice (latihan) dan repetition (repetisi). Seberapa efektif kita melakukan latihan dan sejauh mana efisiensi kita mengulang kembali. Tidak ada sesuatu yang bisa kita dapatkan dengan cara yang instant, semua butuh usaha dan waktu. Lakukan repetisi atau mengulang kembali.
Masih ingatkah kalian pada percobaan yang di lakukan oleh Pavlov? Ya, teori pengkondisian operant Pavlov yang mengatakan bahwa “pola perilaku akan menjadi mantap apabila dengan perilaku tersebut berhasil diperoleh hal-hal yang diinginkan oleh pelaku“. Maksudnya adalah sesuatu yang kita inginkan akan menjadi habits jika melalui habits tersebut kita memperoleh sesuatu yang memberi kepuasan. Contohnya adalah kita ingin terbiasa dalam hal membaca buku, jadi melalui membaca buku tersebut kita memperoleh sesuatu. Bukan hanya ilmu melainkan sesuatu yang kita inginkan, ya… ingin terbiasa membaca buku. Bukankah itu memberikan sebuah kepuasan tersendiri terhadap kita?
Pada saat kita membentuk sesuatu yang kita namakan habits memang tidak akan mudah seperti yang kita pikirkan. Hanya “harus” untuk melakukan hal tersebut. Membiasakan sesuatu yang pada mulanya secara sadar menjadi secara tidak sadar. Seorang pemula hanya perlu belajar kemudian latihan dan jangan lupa… repetisi. Mari membuat habits baru!

Bismillahirrohmanirrohim
Saya, Nurul Wathaniyah.
Akan membaca al-qur’an 30menit setelah sholat subuh setiap harinya. Semoga Allah mengabulkan keinginan saya ini, agar menjadi pribadi yang lebih baik. Amin!

Jadi, bagaimana? sudah terpikirkan membuat habits baru? Jangan lupa.. sebuah perubahan kecil membawamu satu langkah lebih baik. Hanya perlu melakukannya setiap hari. Selamat mencoba.

Salam cantik, Tania.

Selasa, 28 April 2015

Islamic Reminders



 Ya Rabb...
Jangan buat hatiku mati, ketika dosaku belum terampuni oleh-Mu.
Jangan buat mataku buta, ketika melihat orang lain tertimpa musibah.
Jangan buat telingaku tuli, ketika ibu dan bapak memanggilku untuk pulang menengoknya jika mereka sudah tua nanti.
Jangan buat kaki ku lumpuh, ketika aku sedang ingin berlama - lama dapat bersujud dan merintih dihadapan-Mu.
Aku Menangis karena rasa cinta pada-Mu.
Aku Menangis karena rasa takut kepada-Mu.
Dan Aku menangis karena berharap hanya kepada-Mu.
Karena tangisan berawal dari ilmu dan ketakwaan. Dan takwa tempatnya di hati.
Teguhkanlah hatiku ya Rabb... Untuk selalu mengingat-Mu dalam keadaan Susah maupun Senang.
Jangan buat aku terlena dengan nikmat dunia yang fana ini.
Berikan aku sedikit teguran melalui ujian dari-Mu. Dan hidupkan hatiku untuk dapat peka akan teguran-Mu yang KAU kirimkan melalui malaikat-Mu.
Al-Imam Fudhail bin 'Iyyadh rahimahullah berkata, "Menangis itu bukanlah dengan tangisan mata (saja). Akan tetapi dengan menangisnya hati. Sungguh, ada seseorang yang terkadang kedua matanya menangis sementara hatinya mengeras. Karena tangisan seorang munafik adalah dengan kepalanya bukan dengan hatinya."

Kamis, 16 April 2015

Suara Tuhan

Tidakkah kau sadari
Tangisan akibat kekejaman ada dimana-mana
Tubuh berlumur darah
Terlelap dibawah dinginnya malam
Beralaskan selembar koran
Di bawah sinar rembulan
Tak pernah lelah mencari sesuap demi sesuap nasi
Kala teriakan perut tak pernah berhenti mengaung

Suara tawa terdengar dari gedung tinggi nan bertingkat
Pakaian indah melekat di setiap tubuh mereka
Mereka sang perenggut penuh dosa
Menindas kaum yang penuh dengan ketidakberdayaan
Mereka rampas setiap senyuman
Mereka rampas setiap tawa

Pergerakan demi pergerakan dari para pejuang
Menuntut setiap hak para kaum tertindas
Cucuran keringat membasahi jalanan
Dibawah teriknya matahari
Agama jadi taruhan demi menikmati dunia
Menimbun harta sedikit demi sedikit

Kemudian kemana kami harus berpijak
Kala dunia tak lagi bersahabat
Sang saka pergerakkan berkibar penuh makna
Satukan barisan dan teriakkan suara kaum tertindas
Kan ku buat senyuman itu luntur menjadi tangisan kekecewaan
Tegakkan kembali agama yang telah kau jadikan alas kaki

Berdzikirlah..
Berfikirlah..
Beramal salehlah..

Minggu, 12 April 2015

Aku Mencintaimu Karena-Nya


"Ada orang yang mencintai seseorang dengan cara mendekatinya dan ingin selalu berdua. Namun, ada pula yang mencintai seseorang dengan cara diam.

Mungkin aneh, karena jika seseorang mencintai seseorang lainnya, maka akan mengungkapkan dan berhubungan lebih dekat dengan orang tersebut. Ini kok malah diam, menghindar dan pergi.

Iya, ini lah caraku mencintaimu. Kau bisa bilang ini aneh. Tapi inilah sebenarnya :

Aku menjauh darimu, karena aku takut jika dekat dengan dirimu iman kita jatuh kedalam kemaksiatan.

Aku pergi darimu bukan berarti aku ini benci. Namum inilah caraku mencintaimu. Aku mendekat dulu pada-Nya. Aku percaya, jika memang kita di takdirkan untuk bersatu, kita akan bertemu dengan cara-Nya.

Aku diam padamu bukan berarti aku tak ingin dekat. Aku dan kamu tak perlu dekat sebelum disatukan. Biar do'a-do'a kita saja yang mendekat. Merayu-rayu pada-Nya agar disatukan. :') Inilah caraku mencintai-Mu karena Allah.

Diamku bukan karena aku benci, tapi karena aku mencintaimu karena-Nya." 

-Henny Wahyu-